Hai! :D
Jadi ceritanya, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran sekolah menengah atas atau bahasa gaulnya SMA. Dari tadi pagi, gue udah siap-siap. Udah bolak balik rumahnya Deny buat mencetak formulir dan rumahnya Mesi untuk ambil formulir.
Dari rumah Mesi gue dapet kabar kalau ternyata dia udah nggak mau mengikuti seleksi online untuk masuk ke SMA negeri di kota Yogyakarta. Dia memilih tetap di Bantul, di SMA 1 Bantul.
Sebelumnya di Deny juga mau ikutan seleksi online, tapi nggak jadi, karena peluang masuknya kecil, katanya. Yasudah.
Kembali ke rumah, masih bisa santai sampai jam sembilan. Jam sembilan, semua sudah siap, tapi mendadak Mbak suruh bikin formulir dengan pilihan sekolah yang kembali diacak. Dan kemudian bikin deh dua buah formulir, kemudian Mbak suruh bikin satu lagi dengan pilihan sekolah diacak kembali.
Lalu kita berangkat, mencari tukang percetakan terdekat, kemudian Mbak kembali bilang kalau peluang masuk SMA Negeri 1 sudah tertutup. Peluang SMA Negeri 8 juga menyempit (kebetulan Budhe mengajar disana, jadi bisa tahu kabar selanjutnya.) Yasudah, kita kembali bikin formulis di waktu yang sangat mepet. Kita selesai bikin jam 09.55, sedangkan penutupan pengajuan formulir jam 10.00
Total ada 6 formulir yang aku bawa. Haha.
Kemudian kita menuju ke SMA 8. Peluang masuk Delayota, sebutan SMA 8, juga semakin menipis. NEM aku 36,65 sedangkan yang paling bawah 36,35.
Di tengah kondisi begitu, sempat mikir juga. Susah banget cari SMA. Perasaan dulu masuk SMP hanya datang-seleksi-pulang. Udah. Masuk. Haha, jaman semakin berkembang rupanya.
Kemudian Mbak ketemu sama Bapak temennya yang mengajar di SMA 8. Lalu nama gue dipanggil untuk menerima bukti verifikasi dan undangan tentang rencana tahun ajaran baru. Begitu mau pulang, ketemulah sama Budhe. Ternyata beliau ada di loket pendaftaran. Padahal awalnya kita nggak lihat beliau.
Kemudian kita mampir ke rumah Budhe, tapi Budhe belum kembali ke rumah. Kita ngobrol disana sama Pakdhe, dan bahas lainnya, lalu lihat ranking di SMA 8. Awalnya aku masuk masih ranking 166, kemudian di SMS ranking 170, dan sampai pendaftaran ditutup, aku ranking 175. Alhamdulillah.
Jadi ceritanya, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran sekolah menengah atas atau bahasa gaulnya SMA. Dari tadi pagi, gue udah siap-siap. Udah bolak balik rumahnya Deny buat mencetak formulir dan rumahnya Mesi untuk ambil formulir.
Dari rumah Mesi gue dapet kabar kalau ternyata dia udah nggak mau mengikuti seleksi online untuk masuk ke SMA negeri di kota Yogyakarta. Dia memilih tetap di Bantul, di SMA 1 Bantul.
Sebelumnya di Deny juga mau ikutan seleksi online, tapi nggak jadi, karena peluang masuknya kecil, katanya. Yasudah.
Kembali ke rumah, masih bisa santai sampai jam sembilan. Jam sembilan, semua sudah siap, tapi mendadak Mbak suruh bikin formulir dengan pilihan sekolah yang kembali diacak. Dan kemudian bikin deh dua buah formulir, kemudian Mbak suruh bikin satu lagi dengan pilihan sekolah diacak kembali.
Lalu kita berangkat, mencari tukang percetakan terdekat, kemudian Mbak kembali bilang kalau peluang masuk SMA Negeri 1 sudah tertutup. Peluang SMA Negeri 8 juga menyempit (kebetulan Budhe mengajar disana, jadi bisa tahu kabar selanjutnya.) Yasudah, kita kembali bikin formulis di waktu yang sangat mepet. Kita selesai bikin jam 09.55, sedangkan penutupan pengajuan formulir jam 10.00
Total ada 6 formulir yang aku bawa. Haha.
Kemudian kita menuju ke SMA 8. Peluang masuk Delayota, sebutan SMA 8, juga semakin menipis. NEM aku 36,65 sedangkan yang paling bawah 36,35.
Di tengah kondisi begitu, sempat mikir juga. Susah banget cari SMA. Perasaan dulu masuk SMP hanya datang-seleksi-pulang. Udah. Masuk. Haha, jaman semakin berkembang rupanya.
Kemudian Mbak ketemu sama Bapak temennya yang mengajar di SMA 8. Lalu nama gue dipanggil untuk menerima bukti verifikasi dan undangan tentang rencana tahun ajaran baru. Begitu mau pulang, ketemulah sama Budhe. Ternyata beliau ada di loket pendaftaran. Padahal awalnya kita nggak lihat beliau.
Kemudian kita mampir ke rumah Budhe, tapi Budhe belum kembali ke rumah. Kita ngobrol disana sama Pakdhe, dan bahas lainnya, lalu lihat ranking di SMA 8. Awalnya aku masuk masih ranking 166, kemudian di SMS ranking 170, dan sampai pendaftaran ditutup, aku ranking 175. Alhamdulillah.
Beberapa saat sebelum ditutup, Nisa ngetweet |
Hoaaaa |
Dan ini adalah nama siswa dari SMP Negeri 1 Galur yang berhasil tembus masuk seleksi Kota Yogyakarta.
SMA Negeri 1 : Reni Nurhidayati, Ikhsan Nahromi, Fahmi Fala Fatruka, Gilang Zanu Ardhiyanto, Afiffuroyyan Aflah Akmal, Fajar Fitriani.
SMA Negeri 2 : Agasta Adhiguna
SMA Negeri 3 : Hanum Annisaa' Nurbayti
SMA Negeri 5 : Muhammad Taufiq Anwar, Aida Nur Fahmi
SMA Negeri 8 : Diahita Patriska Puri, Rizki Chairunnisa, Ali Achmad Zainuri, Reza Anugrah Prakasa
SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta : Raka Adiyatma
SMK Negeri 2 Yogyakarta : Dhimas Setiaji
SMK Cipta Bakti Husada Yogyakarta : Aifin Dyah Sintadewi, Evi Mustikasari
SMK Pembangunan Yogyakarta : Dadang Restu F.
SMF Indonesia Yogyakarta : Khairina Wakhidati, Desty Setia Wardhani, Fitri Nur Mawati
Jadi, ada 22 anak dari 117 siswa. Mendapatkan badge "Pelajar Kota Yogyakarta". Horee. Dan ternyata jumlahnya masih terus pada nambah. Duhjan, pada nggak kasih kabar. Besok deh pas mengumpulkan berkas, gue coba tanya sama bu guru haha.
Dan kemudian, gue bakalan memakai jas almamater SMA 8 yang berwarna biru seperti celana putih abu-abu itu. Thanks God.
Sebenarnya masuk SMA 8 itu tidak kepikiran, mengingat tujuan awalnya SMA 1 atau 2. Tapi, Mbakku menyarankan untuk memasukkan lagi satu formulir dengan menyertakan SMA 8 sebagai pilihan pertama. Yaudah, akhirnya formulir itu yang gue masukkan ke loket SMA 8.
Huah, semoga SMA 8 merupakan sekolah yang terbaik demi masa depanku. Oya, persiapan tes penjurusan. Semuanya, semangat!
Btw, sebenarnya status Line aku berbunyi 'Pilihan pertama!' dan pilihan yang aku maksud SMA N 1. Tapi, mungkin memang SMA 1 bukan yang terbaik untuk pengembanganku berikutnya. Semoga SMA 8 adalah tempat yang terbaik!
Dan pada akhirnya, Deny masuk SMA 1 Bantul, Mesi juga, Shuntan juga, dan Hana masuk SMA 1 Wates. Besok kalau udah lengkap datanya, boleh aku sertakan. Haha.
Oya, angkatanku merupakan angkatan terbanyak dalam sejarah yang melanjutkan sekolah di Yogyakarta. Good job Saga '13. Resmi anak kota. Semoga aja yang tahun besok makin banyak. Tapi SMA di manapun kita, semoga sekolah tersebut merupakan sekolah terbaik untuk kita. Maaf apabila pernyataan ini menimbulkan kontroversi diantara kalia semua. Kalian kenal Ali kan? Kalau nggak sensasional dan nggak kontroversional, bukan Ali namanya haha.
Dan buat kalian yang diterima di sekolah manapun, selamat! Selamat untuk kita! Selamat dan selamat berjuang kembali! Semoga sukses!
Udah dulu ya! Wassalam.
wah selamat yaa
BalasHapusOke makasih.
Hapus