Halo! Jadi aku kepikiran untuk
menuliskan pengalaman-pengalaman aku ketika mengikuti seleksi program-program
yang sempat aku ikuti. Sebenarnya ini lebih ke sharing sih, siapa tau dari
temen-temen sekalian ada yang kebingungan mencari kating yang bisa diajak
sharing, susah mau reach out pihak penyelenggara program, dan sebagainya.
Semoga tulisanku ini ada manfaatnya, ya!
Untuk yang pertama, aku mau
sharing masalah Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik atau Beasiswa PPA.
Beasiswa ini merupakan program dari Kemenristekdikti dan udah ada dari zaman
Bapak dan Ibuku masih kuliah. I would say bahwa program ini punya persyaratan
yang paling gampang, karena kamu cuman diminta mengumpulkan KRS, fotokopi kartu
mahasiswa, dan beberapa hal lainnya yang istilahnya udah available lah, jadi
ngga perlu repot-repot mikir. Tapi ini tergantung kampusnya sih, kebijakannya
kadang beda-beda.
But, karena kemudahannya itu,
beasiswa ini jadi rame banget peminatnya. Setiap ada pengumuman Beasiswa PPA
ini, bagian kemahasiswaan jadi penuh banget sama mahasiswa yang ngurus
persyaratan beasiswa ini. Webpage kampus yang memuat informasi mengenai
beasiswa ini viewnya bisa nyampe puluhan ribu.
Awalnya aku ngga tertarik untuk
mendaftar karena udah takut ngga keterima dan males aja ngurus berkasnya,
padahal cuman fotokopi-fotokopi doang. Males juga ngeliat antrian mahasiswa
yang ngurus persyaratan beasiswa ini, apalagi kantor bagian kemahasiswaan itu
ukurannya kecil.
Namun, ngga tahu kenapa, di pagi
hari terakhir pengumpulan berkas persyaratan, aku menjadi bersemangat untuk
mengikuti program ini. Aku mengumpulkan semua berkas yang dibutuhkan, trus juga
mengumpulkan semua sertifikat dan piagam penghargaan yang aku miliki. Trus aku
susun berkasnya sesuai urutan yang ada di web kampus.
Pas aku sampai di bagian
kemahasiswaan, as I’ve predicted, rame banget ruangannya. Ada yang mengecek
ulang berkas yang mereka akan kumpulkan, ada yang nulis di buku, ada yang lagi
nulis di form kecil yang ditempelkan di halaman depan map, dan lainnya. Aku
langsung meminta form itu, mengisinya, dan menempelkannya di mapku. Mapku
kemudian dikasih nomor. Kalau ngga salah nomornya sekitar 350an. Duh, dah makin
ngga berharap apapun lah sama program ini, hehe.
Hari berlalu, aku dah melupakan
program PPA ini dan mencari-cari program lain yang cocok untuk diikuti. Nah,
suatu hari, muncul postingan baru di web kampus yang isinya mengenai pengumuman
penerima Beasiswa PPA untuk tahun 2018. Alhamdulillah ada namaku, haha. Trus
yaudah deh, sesimpel itu. Akhirnya aku resmi jadi penerima Beasiswa PPA 2018.
Saran aku buat yang pengen ikutan
program ini:
1. Banyakin
sertifikat atau piagam pendukung di bidang akademik. Namanya juga kan Beasiswa
Peningkatan Prestasi Akademik, jadi biasanya faktor pencapaian akademik lah
yang bakalan banyak menentukan.
2. Kalau
kamu ngga memiliki sertifikat, don’t worry. Belajar yang giat, berikan yang
terbaik setiap ujian sehingga nilainya bisa maksimal, tunjukkan bahwa kamu
beneran niat dalam kuliah.
3. Persiapkan
persyaratan yang diminta sejak jauh-jauh hari. Aku beruntung karena kampusku
ngga terlalu meminta banyak hal sebagai persyaratan buat apply. Namun, setahuku,
ada beberapa kampus lain yang mensyaratkan mahasiswanya untuk menulis esai
hingga mengumpulkan proposal. Jadi, cermati baik-baik persyaratan yang ada dan
persiapkan dengan baik.
4. Jangan
lupa berdoa.
Sekian postingan kali ini. Semoga
bisa membantu. Semangat selalu, ya!
Komentar
Posting Komentar