Langsung ke konten utama

Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa PPA 2018


Halo! Jadi aku kepikiran untuk menuliskan pengalaman-pengalaman aku ketika mengikuti seleksi program-program yang sempat aku ikuti. Sebenarnya ini lebih ke sharing sih, siapa tau dari temen-temen sekalian ada yang kebingungan mencari kating yang bisa diajak sharing, susah mau reach out pihak penyelenggara program, dan sebagainya. Semoga tulisanku ini ada manfaatnya, ya!

Untuk yang pertama, aku mau sharing masalah Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik atau Beasiswa PPA. Beasiswa ini merupakan program dari Kemenristekdikti dan udah ada dari zaman Bapak dan Ibuku masih kuliah. I would say bahwa program ini punya persyaratan yang paling gampang, karena kamu cuman diminta mengumpulkan KRS, fotokopi kartu mahasiswa, dan beberapa hal lainnya yang istilahnya udah available lah, jadi ngga perlu repot-repot mikir. Tapi ini tergantung kampusnya sih, kebijakannya kadang beda-beda.

But, karena kemudahannya itu, beasiswa ini jadi rame banget peminatnya. Setiap ada pengumuman Beasiswa PPA ini, bagian kemahasiswaan jadi penuh banget sama mahasiswa yang ngurus persyaratan beasiswa ini. Webpage kampus yang memuat informasi mengenai beasiswa ini viewnya bisa nyampe puluhan ribu.

Awalnya aku ngga tertarik untuk mendaftar karena udah takut ngga keterima dan males aja ngurus berkasnya, padahal cuman fotokopi-fotokopi doang. Males juga ngeliat antrian mahasiswa yang ngurus persyaratan beasiswa ini, apalagi kantor bagian kemahasiswaan itu ukurannya kecil.

Namun, ngga tahu kenapa, di pagi hari terakhir pengumpulan berkas persyaratan, aku menjadi bersemangat untuk mengikuti program ini. Aku mengumpulkan semua berkas yang dibutuhkan, trus juga mengumpulkan semua sertifikat dan piagam penghargaan yang aku miliki. Trus aku susun berkasnya sesuai urutan yang ada di web kampus.

Pas aku sampai di bagian kemahasiswaan, as I’ve predicted, rame banget ruangannya. Ada yang mengecek ulang berkas yang mereka akan kumpulkan, ada yang nulis di buku, ada yang lagi nulis di form kecil yang ditempelkan di halaman depan map, dan lainnya. Aku langsung meminta form itu, mengisinya, dan menempelkannya di mapku. Mapku kemudian dikasih nomor. Kalau ngga salah nomornya sekitar 350an. Duh, dah makin ngga berharap apapun lah sama program ini, hehe.

Hari berlalu, aku dah melupakan program PPA ini dan mencari-cari program lain yang cocok untuk diikuti. Nah, suatu hari, muncul postingan baru di web kampus yang isinya mengenai pengumuman penerima Beasiswa PPA untuk tahun 2018. Alhamdulillah ada namaku, haha. Trus yaudah deh, sesimpel itu. Akhirnya aku resmi jadi penerima Beasiswa PPA 2018.

Saran aku buat yang pengen ikutan program ini:
1.       Banyakin sertifikat atau piagam pendukung di bidang akademik. Namanya juga kan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik, jadi biasanya faktor pencapaian akademik lah yang bakalan banyak menentukan.
2.       Kalau kamu ngga memiliki sertifikat, don’t worry. Belajar yang giat, berikan yang terbaik setiap ujian sehingga nilainya bisa maksimal, tunjukkan bahwa kamu beneran niat dalam kuliah.
3.       Persiapkan persyaratan yang diminta sejak jauh-jauh hari. Aku beruntung karena kampusku ngga terlalu meminta banyak hal sebagai persyaratan buat apply. Namun, setahuku, ada beberapa kampus lain yang mensyaratkan mahasiswanya untuk menulis esai hingga mengumpulkan proposal. Jadi, cermati baik-baik persyaratan yang ada dan persiapkan dengan baik.
4.       Jangan lupa berdoa.

Sekian postingan kali ini. Semoga bisa membantu. Semangat selalu, ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengikuti Seleksi XL Future Leaders Batch 7

A Lo Ha! Sekarang aku mau sharing pengalaman ikutan seleksi XL Future Leaders batch 7, nih. Programnya XL ini cukup bergengsi sih dan tiap tahun makin banyak pendaftarnya. Soalnya XL beneran ngga main-main dalam menyelenggarakan program ini. Investasinya, kalau dinominalkan, katanya bisa mencapai jumlah 100 juta rupiah per orang. Hm, mantap juga. Aku tahu informasinya dari werbsite. Sebenarnya kemarin XL juga sempet ngadain Town Hall gitu di kampusku, tapi aku ngga bisa ikutan. Aku saranin kalian buat dateng Town Hall ini sih kalo acaranya ada di kampus kalian. Di sana, kalian bisa nanya-nanya langsung ke awardee dan minta banyak tips ke mereka. Berguna lah pokoknya. Tahap 1: Seleksi Administrasi Setiap program pasti ada seleksi administrasinya. Seleksi administrasi ini gampang gampang susah, sih. Di bagian awal, kamu diminta mengisi biodata dan beberapa tambahan informasi. Terus kalau ga salah, di bagian akhir, ada tiga soal esai yang harus kamu jawab. Aku ngga ngert...

Diterima di SMA Negeri 8 Yogyakarta

Hai! :D Jadi ceritanya, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran sekolah menengah atas atau bahasa gaulnya SMA. Dari tadi pagi, gue udah siap-siap. Udah bolak balik rumahnya Deny buat mencetak formulir dan rumahnya Mesi untuk ambil formulir. Dari rumah Mesi gue dapet kabar kalau ternyata dia udah nggak mau mengikuti seleksi online untuk masuk ke SMA negeri di kota Yogyakarta. Dia memilih tetap di Bantul, di SMA 1 Bantul. Sebelumnya di Deny juga mau ikutan seleksi online, tapi nggak jadi, karena peluang masuknya kecil, katanya. Yasudah. Kembali ke rumah, masih bisa santai sampai jam sembilan. Jam sembilan, semua sudah siap, tapi mendadak Mbak suruh bikin formulir dengan pilihan sekolah yang kembali diacak. Dan kemudian bikin deh dua buah formulir, kemudian Mbak suruh bikin satu lagi dengan pilihan sekolah diacak kembali. Lalu kita berangkat, mencari tukang percetakan terdekat, kemudian Mbak kembali bilang kalau peluang masuk SMA Negeri 1 sudah tertutup. Peluang SMA Negeri 8...

Tentang Kelulusan dan Kegalauan yang Menyertainya

Assalamualaikum :D Oke to the point aja. Udah lupa gimana caranya bikin basa basi. Maklum, udah hiatus selama tujuh bulan, dan hasilnya begini nih! Seperti yang kalian ketahui, gue baru saja lulus dari kelas sembilan. Mari sejenak flashback kegiatan gue dulu. Seperti yang kalian ketahui, kelas sembilan itu masa yang paling galau di SMP. Kita akan menentukan kemana langkah kita berikutnya. Kita akan menentukan masuk jurusan manakah kita di SMA nanti.Apakah IPA? Atau IPS? Nah, jurusan itu pula yang akan menentukan mau menjadi apa kita setelah lulus nanti. Karen menurut berita yang ada, kuliah lintas jurusan akan mulai dilarang. Lintas jurusan itu semisal lo SMA ambil IPA, tapi begitu di universitas lo ambil jurusan yang berkaitan sama IPS. Kita akan... Yah, pokoknya yang bikin galau itu ada di kelas sembilan. Di kelas sembilan ini, gue nggak mau bersantai lagi. Gue nggak mau kejadian nilai buruk di kelas enam terulang lagi. Waktu itu, nilai UASBN gue hanya 24,90. Alhamdulillah di...