A Lo Ha!
Sekarang aku mau sharing pengalaman
ikutan seleksi XL Future Leaders batch 7, nih. Programnya XL ini cukup
bergengsi sih dan tiap tahun makin banyak pendaftarnya. Soalnya XL beneran ngga
main-main dalam menyelenggarakan program ini. Investasinya, kalau dinominalkan,
katanya bisa mencapai jumlah 100 juta rupiah per orang. Hm, mantap juga.
Aku tahu informasinya dari
werbsite. Sebenarnya kemarin XL juga sempet ngadain Town Hall gitu di kampusku,
tapi aku ngga bisa ikutan. Aku saranin kalian buat dateng Town Hall ini sih
kalo acaranya ada di kampus kalian. Di sana, kalian bisa nanya-nanya langsung
ke awardee dan minta banyak tips ke mereka. Berguna lah pokoknya.
Tahap 1: Seleksi Administrasi
Setiap program pasti ada seleksi
administrasinya. Seleksi administrasi ini gampang gampang susah, sih. Di bagian
awal, kamu diminta mengisi biodata dan beberapa tambahan informasi. Terus kalau
ga salah, di bagian akhir, ada tiga soal esai yang harus kamu jawab. Aku ngga
ngerti indikator kelulusan dalam tahap ini apaan, but I think as long as kamu
memenuhi persyaratan yang ada dan jawaban esaimu masuk akal, you’ll pass this
phase. Yang lolos di tahap ini masih lumayan banyak, jadi jangan kendor dulu.
Tahapan 2: GMAT dan Tes Bahasa
Inggris
Nah, tes ini yang bikin agak
bingung. Sendirinya belum pernah ikutan GMAT, jadinya ngga ngerti harus
mempersiapkan apaan. Yaudah deh baca-baca aja yang ada di internet, tanya sama
kating juga yang pernah ikutan tes XLFL. Katingku bilang as long as lo ngerti
basic dari marketing dan udah biasa manage orang di organisasi, you’ll be good.
Tes Bahasa Inggrisnya juga ngga bakalan sesusah itu, kok, so you’ll be good
too.
Nah, pas hari H tes, ada insiden
yang sempet membuat diriku hopeless. Jadi kan tesnya dibagi jadi beberapa
subbab. Tiap subbab tuh ada 7 sampai 11 pertanyaan. Kamu harus scroll down
dulu, jawab semua pertanyaan, baru deh submit dan lanjut ke subbab berikutnya
soalnya sekalinya submit, kamu ngga bakalan bisa mengubah jawaban dari subbab
sebelumnya.
Diriku yang cerdas dan tidak
membaca panduan mengerjakan dengan baik ini memutuskan untuk sok tahu dan
langsung pencet submit di subbab pertama, padahal di subbab pertama baru
mengerjakan satu soal.
Menyadari kebodohan ini, aku
berusaha kembali ke subbab sebelumnya demi mengubah jawabanku, yang jelas
sia-sia. Yaudah deh. Akhirnya diriku menerima kenyataan dan melanjutkan mengisi
sisa pertanyaan yang lain dengan hopeless tapi masih tetap semangat.
Tes GMATnya ngga susah banget tapi
ngga gampang juga. Kamu harus memposisikan diri sebagai manager dan diminta
mengambil keputusan. Ada yang berhubungan dengan personalia, ada yang berhubungan
dengan marketing, ada yang berhubungan sama operasional, yah gitulah.
Untuk tes Bahasa Inggrisnya emang
lebih gampang dibandingkan TOEFL. Kayak tes UN SMA sih, bahkan menurutku masih
gampangan ini daripada tes UN SMA. UN SMA kan bacaannya panjang-panjang kan,
sedangkan tes XLFL ini ngga ada yang panjang banget sih bacaannya. BUT sesuai
sih sama waktu yang diberikan. Di subbab terakhir tes Bahasa Inggris ini, kamu
cuman dikasih waktu 20 menit untuk mengerjakan 35 soal J Bayangin aja tuh rasanya gimana.
Pengumuman hasil tesnya terhitung
cepat, sih. Selasa tes, Jumatnya kalo ngga salah udah keluar pengumumannya.
Tahap 3: Virtual Case Study
Pertama kali baca nama tesnya, aku
berpikir: apalagi ini ya Tuhan. Trus pada akhirnya aku tanya-tanya lagi sama
katingku, dan katanya ya studi kasus yang harus kamu pecahkan. Bentuknya esai,
tiga buah soal, dan boleh dijawab menggunakan bahasa Indonesia maupun Inggris
tapi kalo pake Inggris bakalan jadi nilai tambah, gitu.
Hari H tes, teman-temanku banyak
yang chat dan pada bingung. Kok soalnya cuman ada 1. Pada khawatir salah
mengerjakan soal. Sedangkan diriku masih dengan santai-santainya makan siang
dan minum jus.
Balik makan, buka laptop, trus
karena aku tidak belajar dari pengalaman akhirnya aku skip lagi panduan
mengerjakan soalnya. Waktunya 45 menit. Jadi kasus yang aku dapatkan ialah
manajer dipanggil direktur dan diminta memberikan ide-ide segar mengenai cara menaikkan
laba perusahaan. Ada tiga opsi yang disediakan oleh pihak direkturnya. Nah,
kita diminta pilih salah satu dan jelaskan mengapa aspek tersebut yang dipilih.
Aku milih aspek kedua, yakni
meningkatkan kapasitas pegawai. Trus kasih penjelasan dikit mengenai hal
tersebut. Saranku sih jawabannya jangan singkat-singkat amat. Karena kemarin
batasnya 300 kata, aku memutuskan menjawab sepanjang 150 kata. Yaudah deh,
kelar. Hehe
Pengumumannya juga relatif cepet,
sih. Ngga nyampe seminggu lah.
Tahap 4: FGD dan Presentasi
Nah, kalau tahapan-tahapan
sebelumnya dilaksanakan secara online, tahapan yang ini dilaksanakan secara
offline. Mulai dari tahap tiga ini saingannya udah makin dikit sih, kalo ga
salah yang lolos tahap 3 cuman sekitar 630an orang se-Indonesia.
Di tahapan ini, kamu harus memilih
kota-kota terdekat dari lokasi kamu untuk mengikuti seleksinya. Kalau yang di
luar Jawa setahuku juga ada phone interview sih, tapi aku ngga tahu sistemnya
kayak gimana.
Karena kemarin aku mengikuti
seleksinya di Jogja, jadi aku ceritain yang di Jogja aja ya. Tahap 4 dimulai
cukup pagi, jam 8 harus udah nyampe lah pokoknya hehe. Trus kita disambut sama
pihak XLFLnya, dan aku baru tahu kalo tahun 2018 ini yang ikutan ada 16.600
lebih orang. Agak amaze juga sih, bsia nyampe tahapan ini dan menyisihkan
segitu banyak orang.
Seleksi pertama yakni FGD. Kemarin
sih satu grup isinya lima orang dan satu moderator. Moderatornya dari pihak
XLFL. Dia yang akan mengamati jalannya FGD.
FGD kali ini agak beda, sih. Kalau
tahun-tahun sebelumnya, peserta hanya diminta mengungkapkan idenya dan kenapa
mereka memutuskan mengambil ide tersebut, untuk tahun ini, kita juga harus
memikirkan bagaimana mengimplementasikan ide kita untuk beneran bisa mencapai
target kita.
Tips untuk sesi FGD ini ialah
jangan mendominasi. Menurutku yang sok tahu ini, pihak XL pengen ngelihat
gimana sikap kamu saat mengungkapkan pendapat, bagaimana kamu cooperate dengan
orang lain, gimana kalian bekerja sama untuk menyusun program yang baik guna
mencapai target bersama. Soalnya moderator kelompokku beneran cuman mengamati
dari kejauhan, sedangkan moderator kelompok lain tuh nimbrung di lingkaran
diskusi.
Selain itu, yang nggak kalah
penting ialah jangan pernah takut buat ngomong. Gapapa bahasa Inggrismu ngga
bagus, grammarnya ngga bener, vocabnya kemana-mana. Kemarin aku juga gitu, dan
teman-temanku juga banyak yang gitu, so chill laa.
Selesai tahapan FGD, kami
dikumpulkan lagi di aula dan satu per satu dipanggil untuk presentasi. Nah,
sesi presentasi ini juga berbeda dari tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya
kita diminta mempresentasikan hasil case study yang sudah kita kerjakan, tahun
ini, kita diberikan 15 cases yang akan kita ambil secara random tepat sebelum
masuk ke ruangan presentasi. Kamu dikasih waktu satu menit buat mikir dan
menyusun argumen serta dua menit buat presentasi di dalam.
Kasusnya sih permasalahan
sehari-hari. Waktu itu aku dapetnya tentang benar atau tidak televisi membuat
anak muda menjadi pemalas.
Tipsnya adalah manner dan think out
of the box. Kasusnya sih sederhana, tapi dengan kasus yang sederhana itu,
justru kamu harus bisa menyelesaikan permasalahannya secara berbeda dari orang
lain. Ngga perlu panik atau gugup, karena di ruangan ini cuman ada satu orang
yang menilai kamu.
Udah, deh. Habis itu pulang.
Tahap 5: Interview
Inilah tahap final dari seleksi
XLFL. Yang bisa ikutan tahapan final ini ialah anak-anak yang dinyatakan lolos
dari tahap 4 kemarin. Jadi, sore hari habis tahap 4, kamu bakalan dapat email konfirmasi
kalau lolos. Emailnya isinya jam interview sama lokasi interview. Jangan lupa
siapkan CV dengan baik.
Waktu itu aku dapat jadwal jam 12.30
siang sebenarnya, cuman karena aku datangnya awal dan emang longgar akhirnya
aku dipersilakan masuk ruang interview jam 11.00. Interviewnya satu lawan satu
jadi ngga perlu panik juga. Konsepannya juga santai, jadi ngga perlu gugup.
Tipsnya adalah be honest dan
sampaikan apa yang sebenar-benarnya. Ngga perlu bohong ataupun mempercantik
cerita, jadi santai aja lah intinya.
Aku ngga tahu sih yang menentukan
lolos tidaknya di tahapan ini soalnya aku juga ngga lolosnya di sini HAHA tapi
sepengamatanku, kamu harus bisa mengungkapkan inovasi apa sih yang pernah kamu
berikan untuk membangun lingkunganmu atau apa sih ide out of the box yang kamu
miliki dan bisa digunakan untuk mengembangkan dirimu maupun organisasimu.
Udah, deh. Aku ngga lolos di
tahapan paling akhir. Sedih tapi akhirnya lega juga, soalnya seleksinya beneran
lama banget dan aku dah sempet mikir buat ngga lanjutin tes aja karena mager
WKWK.
Tipsnya buat ikutan XLFL:
1. Jangan
panik. Emang yang daftar beneran sebanyak itu, emang yang daftar tuh anak-anak
yang keren banget, but tenang aja karena kamu juga punya kesempatan yang sama
dengan mereka.
2. Perbanyak
sharing dengan awardee, jangan malu bertanya terutama tips-tips minor yang bisa
memberikan dampak besar selama seleksi.
3. Be you.
Ngga perlu mengarang cerita, ngga perlu membual, ngga perlu berbohong.
Tunjukkan kualitas dirimu lah intinya hehe.
4. Siap-siap
aja dengan semua inovasi dari pihak penyelenggara XLFL. Seperti yang udah aku
jelasin di atas, banyak banget perbedaan antara seleksi tahun ini dengan tahun
sebelumnya. Jadi, ya, siap-siap aja lah hehe.
Udah sih. This post is the longerst
post I’ve posted so far. Terima kasih banyak buat yang sudah membaca sampai
titik ini. Good luck dan semoga bisa lolos jadi XL Future Leaders awardee, ya J
kak untuk tes tahap 4 dan 5 hrs dilakukan pk b. inggris atau bebas yaa?
BalasHapushai. Pakai bahasa Inggris sih, yang FGD sama wawancaranya juga
Hapusluar biasa pengalamannya kak, izin mau nanya kak, itu test tahap 2 GMAT dalam bahasa inggris atau indonesia ya? Terimakasih
BalasHapushai. untuk tahap GMAT pakai bahasa Indonesia kok
HapusMaaf kak mau nanya untuk tes GMAT itu pakai bahasa indonesia atau bahasa inggris yha..
BalasHapushai. pakai bahasa Indonesia yaa
HapusKalau bahasanya mix gimana ya kak? indo sama inggris? hehe
BalasHapusKak kalo kita tes FGD dan Wawancaranya dengan campuran Bahasa Inggris dan Indonesia gapapa kak? soalnya aku gk fasih banget bahasa Inggria
BalasHapusbantuu jawab yaa. maksimalkan bahasa Inggris nyaa, setidaknya di Mix English indo nyaa:) tapi yg paling penting itu kontribusi kamu selama FGD
HapusTerimakasih kak sharingnya
BalasHapusHalo kak mau tanya, ada rekomendasi buku GMAT atau link ga kak?
BalasHapusterimkasiii