Nah, untuk postingan selanjutnya,
aku mau ngebahas proses seleksi Future Leader Summit 2018. Ahamdulillah, awal
September kemarin, aku berkesempatan untuk mengikuti Future Leader Summit 2018
yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah. FLS ini sendiri merupakan
program dimana pemuda dari seluruh Indonesia dapat bertemu, saling bertukar
pikiran, berbagi gagasan, dan menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi
oleh bangsa Indonesia ini.
Aku sendiri tertarik mengikuti
FLS ini karena tahun 2017 kemarin rame banget yang daftar program ini. Aku
awalnya juga mau daftar kan, cuman karena at that moment aku ngga ada duit buat
perjalanan ke Semarang, akhirnya aku membatalkan niatku.
Nah, aku justru tau kalau FLS
2018 udah buka pendaftaran delegates dari salah satu temenku. Di suatu malam yang
random, dia post foto bukti udah mendaftar FLS di Instagram. Aku tertarik,
dong. Kebetulan juga aku lagi ada dana, dan emang sendirinya lagi tertarik
untuk menantang diri sendiri, akhirnya langsung ngambil laptop dan buka webpage
mereka.
Awalnya sempet liat-liat dulu,
sih. Terus ngga sengaja klik bagian ‘Kilas Balik’, trus malah ngebaca semua
rincian yang ada. Sempet ciut juga sih pas tahu peserta FLS 2017 mencapai
25.000 lebih, tapi toh aku daftar juga nothing to lose. Jadi gas aja.
Aku langsung membuka form yang
ada, mengisi pertanyaan yang diajukan, dan menjawab beberapa esai yang ada.
Untuk masalah esai ini, aku beneran mengandalkan pengalaman aku dalam
berorganisasi, sih. Apalagi aku ngambil Room Human Capital kan ya, dan permasalahannya
mengenai bagaimana manusia ini bisa bertahan bersaing dengan robot. Banyakin
baca-baca mengenai isu terkait aja. Insyaa Allah semuanya akan lancar.
Pendaftaran ditutup akhir Juli dan pengumuman delegates dilaksanakan 8 Agustus
2018.
Pagi tanggal 8, aku udah semangat
tuh buka laman web mereka. Ternyata pengumumannya belum ada. Aku tungguin aja
tuh seharian, dan ternyata emang pengumumannya baru bisa diakses siang atau
malamnya kalau ngga salah. Nah, ternyata, aku masuk Waiting List. Ngga begitu kaget,
sih, melihat saingan yang ribuan orang ini. Dan lagi, beberapa temanku yang
amazing parah aja ngga lolos. Jadi perasaan hatiku ngga begitu kecewa, hehe.
Aku udah agak melupakan FLS ini
ketika mulai ngurus PKKMB fakultas, sekitaran minggu ketiga Agustus. Nah, pada
suatu malam, aku lagi login e-mail karena menunggu konfirmasi sebuah program
lain yang aku ikuti. Ternyata aku dapat e-mail dari PID Room Human Capital,
yang intinya menanyakan apakah aku bersedia mengikuti FLS 2018 karena adalah
salah satu dari delegate yang berhalangan untuk hadir.
Impulsively, I said yes.
Impulsively. Tapi, aku beneran seneng banget karena mengiyakan tawaran
tersebut. Di FLS ini, aku beneran bertemu dengan a lot of amazing people yang
selalu striving to be the best version of themself. Pemikiran mereka beneran
keren-keren. Trus acara FLS ini sendiri juga keren parah, sehingga aku seneng
aja gitu mengikuti acaranya dari awal sampai akhir.
Pokoknya seneng dikasih
kesempatan untuk mengikuti program ini. Teman-teman FLSku adalah alasanku buat
semangat selalu memperbaiki diri, karena mereka selalu post pencapaian mereka
di IG dan somehow itu membuatku terpacu supaya ngga kalah amazing dari mereka.
Buat yang mau ikutan FLS ini, ada
beberapa saran buat aku:
1. Beneran
pilih room yang kamu minati. Jangan ikut-ikutan temen atau gengsi. Aku juga
awalnya pengen ikutan temen aja, tapi akhirnya cuman aku yang lolos dan
berangkat ke Semarang sendirian.
2. Mulai
nabung dari jauh-jauh hari, apalagi kalau uang saku kamu terbatas. Apalagi
kalau kamu berniat membelikan oleh-oleh buat temen-temen kamu.
3. Jangan
lupa berdoa.
Udah, sih. Segitu aja cerita dari
aku. Semangat selalu, ya!
terimakasih share pengalamannya!!
BalasHapus